Bandung Bikin Terpesona Sandiaga Uno

Bandung Bikin Terpesona Sandiaga Uno
Bandung Bikin Terpesona Sandiaga Uno.  Calon Wakil Presiden nomor urut dua Sandiaga Uno berbicara di wisuda Universitas Pasundan di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu, 14 November 2018.
“Bandung ini bikin baper, bawa perasaan,” kata Sandiaga membuka pidatonya.
Ia menjelaskan, Bandung adalah kota yang mempertemukan cinta ayah dan ibunya. Ayahnya menimba ilmu di ITB, sementara ibunya menempuh pendidikan di sekolah kependidikan yang kini menjadi UPI.

“Bandung seperti rumah saya sendiri,” katanya.
Sandiaga berterima kasih telah diundang ke acara wisuda ini. “Saya terimakasih diundang di prosesi yang luas biasa kali ini di wisuda Unpas, semoga pas semuanya,” kata Sandiaga yang memberi penekanan pada suku kata pas. Seperti diketahui pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno dikenal dengan singkatan PAS.

Ia kemudian mendorong para wisudawan untuk bisa merintis usahanya. “Izin jomblonya hanya sampai 2019 untuk memulai usaha. Setelah itu segera cari jodoh,” katanya.
Wisuda Unpas ini digelar dua hari sejak Selasa, 13 November 2018. Sesi kemarin dihadiri oleh Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.

Pada hari pertama wisuda di tempat yang sama, Agus Gumiwang menyatakan masyarakat yang tidak mempunyai ketrampilan menjadi kelompok yang rentan tersingkirkan pada era revolusi industri 4.0. Mereka kehilangan akses terhadap lapangan pekerjaan yang pada umumnya membutuhkan kapasitas intelektual yang memadai. Oleh karenanya akebijakan pembangunan ekonomi harus berkeadilan sosial.

“Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk menikmati pertumbuhan ekonomi dan mengakses kesejahteraan sosial dan menjamin agar masyarakat bawah yang paling tidak beruntung tidak kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas hidup,” tutur Agus.
Alumni Pascasarjana Universitas Pasundan ini mengatakan, perlu kebijakan pembangunan kesejahteraan sosial yang berwawasan manajemen risiko. Dengan begitu bisa memberikan perlindungan sosial dan menjamin agar masyarakat bawah tidak kehilangan kesempatan. Kebijakan itu bisa berupa perlindungan pada pendapatan sehingga mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan dan bisa memanfaatkan peluang untuk keluar dari kemiskinan.

Kebijakan pro-kamu miskin ini, kata Agus, bantuan untuk masyarakat miskin harus dikaitkan dengan membekali masyarakat dengan ketrampilan. Harapannya mereka bisa terserap menjadi tenaga kerja nasional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Turun Langsung Menyapa Warga, Ketum PAN Yakin Prabowo-Sandi Menang

Halangi Penyidikan E-KTP, Vonis Dokter Bimanesh Diperberat

Kuasa Hukum Hadirkan 2 Ahli di Sidang Lanjutan PK Irman Gusman